Lifestyle

Perilaku Anak yang Perlu Orang Tua Sadari Sejak Dini: Tanda-Tanda Potensi Pelaku Bullying

artikel

Sebagai orang tua, kita cenderung lebih waspada saat anak menjadi korban bullying. Tapi, nggak kalah penting juga untuk peka ketika justru anak kita menunjukkan tanda-tanda sebagai pelaku. Deteksi sejak dini bisa mencegah perilaku ini berkembang dan merugikan anak maupun orang lain.
Berikut beberapa perilaku yang bisa jadi warning sign anak berpotensi menjadi bully:

1. Sering merendahkan atau mengejek orang lain

Jika anak terbiasa melontarkan komentar merendahkan, baik di dunia nyata maupun lewat chat, itu bisa jadi tanda bahwa ia merasa lebih unggul dari orang lain dan nyaman saat mengontrol atau mempermalukan mereka.

2. Sulit menunjukkan empati

Anak yang tidak menunjukkan penyesalan setelah menyakiti orang lain, atau malah menertawakan reaksi orang lain yang tersakiti, patut diwaspadai. Kurangnya empati adalah ciri kuat pelaku bullying.

3. Terlalu dominan dalam pertemanan

Anak yang selalu ingin memegang kendali dalam grup, tidak memberi ruang orang lain untuk bersuara, atau sering mengintimidasi teman yang dianggap berbeda, menunjukkan pola relasi yang tidak sehat.

4. Mudah marah dan agresif

Ledakan emosi, baik secara fisik maupun verbal, bisa jadi sinyal bahwa anak belum mampu mengelola emosi dengan sehat. Ini bisa jadi cikal bakal perilaku bullying, terutama jika amarah diarahkan ke orang lain.

5. Menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri

Alih-alih refleksi diri, anak yang selalu menyalahkan orang lain saat sesuatu tidak berjalan sesuai harapan menunjukkan kurangnya tanggung jawab, dan ini bisa memunculkan perilaku manipulatif.

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

- Ajari empati: Libatkan anak dalam diskusi tentang perasaan orang lain, ajak nonton film atau baca buku yang membahas nilai empati.
- Jadilah role model: Anak meniru dari yang paling dekat. Perhatikan cara kita memperlakukan orang lain.
- Ciptakan ruang komunikasi yang aman: Ajak ngobrol rutin tanpa menghakimi agar anak nyaman cerita.
- Berikan konsekuensi yang mendidik: Bila anak melakukan hal yang tidak pantas, beri konsekuensi yang mengajak mereka berpikir ulang.

Dengan kesadaran sejak dini, orang tua bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah tumbuhnya perilaku bullying. Karena setiap anak punya potensi untuk berkembang jadi pribadi yang berempati—selama dibimbing dengan tepat.